Rumput Laut Desa Kutuh, Badung Bali |
Mangupura (Bisnis Bali) – Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, untuk
tahun ini sebagai duta Kabupaten Badung dalam lomba desa/kelurahan
tingkat Propinsi Bali tahun 2011. Penilaian oleh Tim Propinsi
dilaksanakan pada Rabu (25/5) kemarin, di Balai Br. Kaja Jati, Desa
Kutuh.
Tim disambut Sekkab Badung Kompyang R. Swandika, anggota DPRD Badung I Ketut Suda Arsa, Ketua TP PKK Badung Ny. Ratna Gde Agung, Ketua WHDI Badung Ny . Ayu Sudikerta serta masyarakat Desa Kutuh. Sebelum melakukan penilaian, Tim Propinsi dapat menyaksikan pameran potensi Desa Kutuh mulai dari hasil pertanian lahan kering hingga hasil pertanian rumput laut sebagai andalan Desa Kutuh.
Perbekel Desa Kutuh I Nyoman Mesir mengatakan, potensi andalan di Desa Kutuh adalah budi daya rumput laut yang telah menjadi komoditi ekspor dan menjadi rumput laut yang terbaik di Indonesia. Dari 798 KK penduduk Desa Kutuh, 415 KK merupakan petani rumput laut yang terbagi menjadi 5 kelompok petani rumput laut dan dua kelompok wanita tani rumput laut. Lanjut Mesir, mengenai hasil produksi rumput laut dua tahun terakhir mengalami peningkatan. Tahun 2009 misalnya, hasil produksi basah rumput laut mencapai 12,6 juta kg dengan nilai Rp 14,8 milyar lebih, sedangkan 2010 mengalami peningkatan menjadi 14,3 kg dengan nilai Rp 15,9 milyar lebih.
Dua kelompok rumput laut Desa Kutuh yakni Kelompok Segara Amerta dan Kelompok Sari Segara berhasil menjadi yang terbaik di tingkat nasional kategori pembudi daya rumput laut tahun 2009 dan 2010. “Pada awal tahun 2011 ini Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad telah mencanangkan Kutuh sebagai kawasan Minapolitan rumput laut,” tambahnya. Dengan semangat dan kerja keras masyarakat Kutuh, kini tingkat kesejahteraan masyarakat Kutuh sudah baik dan tidak ada lagi rumah tangga miskin di Desa Kutuh alias 0 %.
Di sisi lain, Sekkab Badung Kompyang R. Swandika menyampaikan, lomba desa ini merupakan salah satu indikator untuk mengukur sejauh mana tingkat pembangunan di desa. Melalui lomba ini pihak desa dapat memetik manfaatnya guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta dapat dijadikan contoh pembangunan di masa mendatang.
Selain itu lomba desa sebagai upaya mendorong tekad masyarakat untuk selalu berinovasi menggali potensi desa sekaligus sebagai evaluasi keberhasilan pembangunan di desa baik itu bidang pendidikan, ekonomi, sosial budaya serta pemberdayaan masyarakat. “Kami yakin Desa Kutuh sebagai duta Kabupaten Badung mampu menjadi yang terbaik di Propinsi Bali bahkan di tingkat nasional,” katanya.
Kepala BPMD Propinsi Bali I Putu Astawa selaku Ketua Tim penilai merasa salut dan terharu atas semangat krama Desa Kutuh dalam mengikuti lomba desa ini. Diharapkan, lomba ini bukan sekadar untuk meraih juara, tapi mendorong komitmen desa untuk mampu memberantas kebodohan dan mengentaskan kemiskinan. Ia juga mengharapkan masyarakat mampu meningkatkan kebersamaan sehingga dapat terwujudnya nilai luhur yakni Tri Hita Karana di masyarakat.
Tim disambut Sekkab Badung Kompyang R. Swandika, anggota DPRD Badung I Ketut Suda Arsa, Ketua TP PKK Badung Ny. Ratna Gde Agung, Ketua WHDI Badung Ny . Ayu Sudikerta serta masyarakat Desa Kutuh. Sebelum melakukan penilaian, Tim Propinsi dapat menyaksikan pameran potensi Desa Kutuh mulai dari hasil pertanian lahan kering hingga hasil pertanian rumput laut sebagai andalan Desa Kutuh.
Perbekel Desa Kutuh I Nyoman Mesir mengatakan, potensi andalan di Desa Kutuh adalah budi daya rumput laut yang telah menjadi komoditi ekspor dan menjadi rumput laut yang terbaik di Indonesia. Dari 798 KK penduduk Desa Kutuh, 415 KK merupakan petani rumput laut yang terbagi menjadi 5 kelompok petani rumput laut dan dua kelompok wanita tani rumput laut. Lanjut Mesir, mengenai hasil produksi rumput laut dua tahun terakhir mengalami peningkatan. Tahun 2009 misalnya, hasil produksi basah rumput laut mencapai 12,6 juta kg dengan nilai Rp 14,8 milyar lebih, sedangkan 2010 mengalami peningkatan menjadi 14,3 kg dengan nilai Rp 15,9 milyar lebih.
Dua kelompok rumput laut Desa Kutuh yakni Kelompok Segara Amerta dan Kelompok Sari Segara berhasil menjadi yang terbaik di tingkat nasional kategori pembudi daya rumput laut tahun 2009 dan 2010. “Pada awal tahun 2011 ini Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad telah mencanangkan Kutuh sebagai kawasan Minapolitan rumput laut,” tambahnya. Dengan semangat dan kerja keras masyarakat Kutuh, kini tingkat kesejahteraan masyarakat Kutuh sudah baik dan tidak ada lagi rumah tangga miskin di Desa Kutuh alias 0 %.
Di sisi lain, Sekkab Badung Kompyang R. Swandika menyampaikan, lomba desa ini merupakan salah satu indikator untuk mengukur sejauh mana tingkat pembangunan di desa. Melalui lomba ini pihak desa dapat memetik manfaatnya guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta dapat dijadikan contoh pembangunan di masa mendatang.
Selain itu lomba desa sebagai upaya mendorong tekad masyarakat untuk selalu berinovasi menggali potensi desa sekaligus sebagai evaluasi keberhasilan pembangunan di desa baik itu bidang pendidikan, ekonomi, sosial budaya serta pemberdayaan masyarakat. “Kami yakin Desa Kutuh sebagai duta Kabupaten Badung mampu menjadi yang terbaik di Propinsi Bali bahkan di tingkat nasional,” katanya.
Kepala BPMD Propinsi Bali I Putu Astawa selaku Ketua Tim penilai merasa salut dan terharu atas semangat krama Desa Kutuh dalam mengikuti lomba desa ini. Diharapkan, lomba ini bukan sekadar untuk meraih juara, tapi mendorong komitmen desa untuk mampu memberantas kebodohan dan mengentaskan kemiskinan. Ia juga mengharapkan masyarakat mampu meningkatkan kebersamaan sehingga dapat terwujudnya nilai luhur yakni Tri Hita Karana di masyarakat.
Sumber: http://perikananbadung.blogspot.com